Kamis, 26 Januari 2017

Pilek (Influenza)

INFLUENZA
Influenza, sering dikenal dengan flu adalah penyakit menular disebabkan oleh virus RNA yaitu virus influenza A, B dan lebih jarang C. Biasanya menyerang saluran pernafasan.
Faktor risiko
1. Daya tahan tubuh menurun (paling sering)
2. Kepadatan hunian dan kepadatan penduduk yang tinggi
3. Perubahan musim/cuaca
4. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
5. Usia lanjut
Gejala
Demam, bersin, batuk, sakit tenggorokan, hidung meler, nyeri sendi dan badan, sakit kepala, lemah badan
Pemeriksaan fisik
mukosa hidung edema dan kemerahan, demam (suhu>37,2 celcius), rinorea, serta tidak perlu pemeriksaan penunjang
Diagnosis
Diagnosis Klinis (dipantau dalam waktu 72 jam setelah didiagnosis)
Influenza dapat didiagnosis berdasarkan 4 kriteria berikut:
1. Terjadi tiba-tiba/akut
2. Demam
3. Gejala saluran pernapasan seperti batuk, tidak ada lokasi spesifik dari keluhan
yang timbul
4. Terdapat penyakit serupa di lingkungan penderita
Diagnosis Banding
Faringitis, Tonsilitis, Laringitis
Komplikasi
Infeksi sekunder oleh bakteri, Pneumonia
Penatalaksanaan
1. Tatalaksana influenza umumnya tanpa obat karena penyakit self-limited disease. Hal yang perlu ditingkatkan adalah daya tahan tubuh. Tindakan untuk meringankan gejala flu adalah beristirahat 2-3 hari, mengurangi kegiatan fisik berlebihan, meningkatkan gizi makanan dengan makanan berkalori dan protein tinggi, serta buah-buahan
yang tinggi vitamin.
2. Terapi simptomatik per oral
a. Antipiretik yaitu parasetamol  atau ibuprofen
b. Dekongestan, seperti pseudoefedrin
c. Antihistamin, seperti klorfeniramin, difenhidramin, loratadin atau cetirizine  (pada anak loratadin 0,5 mg/kgBB dan setirizin 0,3 mg/kgBB).
d. Dapat pula diberikan antitusif atau ekspektoran bila disertai batuk.
Konseling dan Edukasi
Konseling pada individu dan keluarga (orang sekitar) dengan menjaga imunitas dan menjaga kebersihan lingkungan
Rujukan
Bila didapatkan tanda-tanda pneumonia (panas tidak turun 5 hari disertai batuk purulen dan sesak napas setelah diberikan pengobatan)

Cardiac arrest


Skema penanganan cardiac arrest
CARDIAC ARREST
1.      Definisi
Cardiac arrest adalah kondisi hilangnya fungsi jantung untuk memompakan darah secara tiba-tiba yang disebabkan oleh kegagalan sistem pompa jantung.

2.      Tanda
Kesadaran menurun, nafas abnormal, denyut nadi tidak teraba di arteri besar

3.      Penanganan di Lapangan
-          Amankan lokasi kejadian dan posisikan korban dengan tepat
-          Cek respon korban
-          Meminta pertolongan atau menghubungi ambulans
-          Cek nafas dan nadi korban
-          Mulai RJP (30:2)
-          Kompresi dada 30x, 2 tangan kedalaman kompresi 5 cm dan biarkan kembali dengan kecepatan 100-120x/menit
-          Berikan 2x nafas buatan
-          Cek denyut
-          Jika denyut blm teraba ulangi RJP sampai bantuan dating

4.      Penanganan di Rumah sakit
-          Lakukan BLS yaitu mengecek kesadaran, nafas, dan sirkulasi jika tidak terpenuhi lanjutkan ACLS
-          Lakukan ACLS berupa RJP, pemberian obat, Defibrilator semakin cepat melakukan penanganan semakin baik pula prognosisnya.
-          Pada pasien dengan Ventrikel Fibrilasi diberikan RJP, Obat, Defibrilator
-          Pada pasien asystole berikan RJP dan obat dulu tetapi jika pada prosesnya pasien syok kembali berikan defibrilator

Skema penanganan cardiac arrest